ADA harapan
baru untuk mengatasi penyakit HIV-AIDS. Baru-baru ini peneliti dari Universitas
Stanford, San Francisco, Amerika Serikat, menemukan obat yang diklaim bisa
menangani penyakit yang masih menjadi momok tersebut.
Penelitian mengenai vaksin untuk penyakit HIV-AIDS telah memakan waktu bertahun-tahun dengan biaya jutaan dolar AS. Hasil yang diperoleh cukup menggembirakan yaitu obat efektif mencegah penyebaran HIV dan AIDS.
Hingga kini, obat yang menjanjikan tersebut memang masih dalam pengembangan. Namun hasil sementara penelitian menunjukkan kemungkinan besar obat tersebut efektif dalam mencegah penyebaran virus HIV-AIDS.
Penelitian mengenai vaksin untuk penyakit HIV-AIDS telah memakan waktu bertahun-tahun dengan biaya jutaan dolar AS. Hasil yang diperoleh cukup menggembirakan yaitu obat efektif mencegah penyebaran HIV dan AIDS.
Hingga kini, obat yang menjanjikan tersebut memang masih dalam pengembangan. Namun hasil sementara penelitian menunjukkan kemungkinan besar obat tersebut efektif dalam mencegah penyebaran virus HIV-AIDS.
Penelitian dan tes awal yang dilakukan Universitas Stanford
menunjukkan obat tersebut telah teruji dapat mengurangi kemungkinan tertular
HIV sampai 50 persen. Meski masih dalam proses pengujian dan pengembangan, para
peneliti yakin obat tersebut dapat berfungsi nyata dalam pencegahan HIV. Mereka
berharap vaksin dapat menghentikan penyebaran HIV untuk selamanya di seluruh
dunia.
PENELITI telah menemukan antibodi yang bisa melindungi
dari serangan AIDS. Selain itu, menurut temuan peneliti, antibodi tersebut juga
bisa digunakan untuk mendisain vaksin melawan virus fatal dan virus yang tidak
bisa disembuhkan.
Beberapa orang membuat protein sistem kekebalan tubuh setelah terinfeksi penyakit tersebut. Hal ini, terang peneliti, membantu mereka bertahan lebih lama. Peneliti berharap bisa mengembangkan virus yang bisa memicu tubuh setiap orang untuk memproduksi antibodi super ini.
Antibodi yang tidak efektif atau langsung nonaktif setelah berhadapan dengan beberapa rangkaian virus HIV umum dijumpai. Hingga tahun lalu, hanya beberapa yang ditemukan bisa menetralkan sejumlah besar rangkaian dan tidak satu pun yang bisa berkerja pada lebih dari 40 persen kasus.
Sekarang, peneliti telah menemukan tiga antibodi kuat. Satu dari tiga antibodi, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science ini, bisa menetralkan 91 persen rangkaian HIV.
"Ini merupakan sebuah antibodi yang berkembang setelah terinfeksi. Ini merupakan bagian yang telah dihadapi terkait HIV, begitu seseorang terinfeksi, virus selalu mendahului sistem kekebalan tubuh," tutur penulis studi Dr Gary Nabel dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Jumat (9/7). Dengan vaksin, lanjut Nabel, kita berusaha mendahului virus.
Berdasarkan data global, AIDS menginfeksi sekitar 33 juta orang dan telah membunuh 25 juta orang sejak pandemi mulai di awal 1980-an. Belum ada vaksin atau penyembuh, meskipun obat-obat yang membantu pasien mengontrol AIDS dan memperpanjang angka harapan hidup terus bertambah.
Virus HIV sulit dilawan karena menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh dan juga bermutasi secara konstan. Peneliti kesulitan membuat vaksin yang bisa menyerang virus tersebut.
September tahun lalu, peneliti melaporkan sukses besar dengan vaksin yang terlihat memperlambat kecepatan inefksi hingga sekitar 30 persen pada relawan dari Thailand. Tapi, satu analisis mengklaim bahwa hasil temuan tersebut tidak signifikan secara statistik.
Peneliti telah mencari bagian virus yang tidak bermutasi. Dengan begitu, peneliti bisa mendisain vaksin yanga akan melawan versi yang berubah secara konstan.
Nabel dan timnya menemukan dua dari antibodi tersebut dalam darah pasien yang telah terinfeksi HIV (yang belum menjadi sakit meskipun sudah terinfeksi) dengan menggunakan perangkat molekular baru. Salah satu antibodi meniru cara sel kekebalan tubuh (dikenal dengan CD4 T-cell) menempel ke bagian virus AIDS (dikenal dengan gp120).
"Antibodi melekat pada bagian virus yang tidak berubah. Hal ini menjelaskan mengapa antibodi tersebut bisa menetralkan rangkaian HIV yang tidak biasa," terang co-author studi Dr John Mascola.
Dalam percobaan lain, tim membekukan salah satu antibodi dalam proses menempel dan menetralkan virus. Peneliti selanjutnya bisa mempelajari antibodi tersebut dengan menciptakan gambaran tingkat atomik dalam proses yang disebut x-ray crystallography.
Berbagai terbosoan telah menyediakan pencerahan dalam penelitian HIV."Saya lebih optimis mengenai vaksin AIDS saat ini dibandingkan 10 tahun terakhir," terang Nabel. Berikut video cuplikan dari laporan voa indonesia tertanggal 27 juli 2012 dimana ( Konferensi internasional AIDS berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat, diikuti peserta dari seluruh duia, termasuk Indonesia. Salah satu isu yang dibahas adalah kemajuan riset pencarian vaksin anti HIV. Selama 11 tahun, Peneliti Departemen Kesehatan AS berupaya menemukan vaksin yang efektif.) Selengkapnya ikuti laporan Tim VOA berikut ini.
Beberapa orang membuat protein sistem kekebalan tubuh setelah terinfeksi penyakit tersebut. Hal ini, terang peneliti, membantu mereka bertahan lebih lama. Peneliti berharap bisa mengembangkan virus yang bisa memicu tubuh setiap orang untuk memproduksi antibodi super ini.
Antibodi yang tidak efektif atau langsung nonaktif setelah berhadapan dengan beberapa rangkaian virus HIV umum dijumpai. Hingga tahun lalu, hanya beberapa yang ditemukan bisa menetralkan sejumlah besar rangkaian dan tidak satu pun yang bisa berkerja pada lebih dari 40 persen kasus.
Sekarang, peneliti telah menemukan tiga antibodi kuat. Satu dari tiga antibodi, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science ini, bisa menetralkan 91 persen rangkaian HIV.
"Ini merupakan sebuah antibodi yang berkembang setelah terinfeksi. Ini merupakan bagian yang telah dihadapi terkait HIV, begitu seseorang terinfeksi, virus selalu mendahului sistem kekebalan tubuh," tutur penulis studi Dr Gary Nabel dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Jumat (9/7). Dengan vaksin, lanjut Nabel, kita berusaha mendahului virus.
Berdasarkan data global, AIDS menginfeksi sekitar 33 juta orang dan telah membunuh 25 juta orang sejak pandemi mulai di awal 1980-an. Belum ada vaksin atau penyembuh, meskipun obat-obat yang membantu pasien mengontrol AIDS dan memperpanjang angka harapan hidup terus bertambah.
Virus HIV sulit dilawan karena menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh dan juga bermutasi secara konstan. Peneliti kesulitan membuat vaksin yang bisa menyerang virus tersebut.
September tahun lalu, peneliti melaporkan sukses besar dengan vaksin yang terlihat memperlambat kecepatan inefksi hingga sekitar 30 persen pada relawan dari Thailand. Tapi, satu analisis mengklaim bahwa hasil temuan tersebut tidak signifikan secara statistik.
Peneliti telah mencari bagian virus yang tidak bermutasi. Dengan begitu, peneliti bisa mendisain vaksin yanga akan melawan versi yang berubah secara konstan.
Nabel dan timnya menemukan dua dari antibodi tersebut dalam darah pasien yang telah terinfeksi HIV (yang belum menjadi sakit meskipun sudah terinfeksi) dengan menggunakan perangkat molekular baru. Salah satu antibodi meniru cara sel kekebalan tubuh (dikenal dengan CD4 T-cell) menempel ke bagian virus AIDS (dikenal dengan gp120).
"Antibodi melekat pada bagian virus yang tidak berubah. Hal ini menjelaskan mengapa antibodi tersebut bisa menetralkan rangkaian HIV yang tidak biasa," terang co-author studi Dr John Mascola.
Dalam percobaan lain, tim membekukan salah satu antibodi dalam proses menempel dan menetralkan virus. Peneliti selanjutnya bisa mempelajari antibodi tersebut dengan menciptakan gambaran tingkat atomik dalam proses yang disebut x-ray crystallography.
Berbagai terbosoan telah menyediakan pencerahan dalam penelitian HIV."Saya lebih optimis mengenai vaksin AIDS saat ini dibandingkan 10 tahun terakhir," terang Nabel. Berikut video cuplikan dari laporan voa indonesia tertanggal 27 juli 2012 dimana ( Konferensi internasional AIDS berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat, diikuti peserta dari seluruh duia, termasuk Indonesia. Salah satu isu yang dibahas adalah kemajuan riset pencarian vaksin anti HIV. Selama 11 tahun, Peneliti Departemen Kesehatan AS berupaya menemukan vaksin yang efektif.) Selengkapnya ikuti laporan Tim VOA berikut ini.
Mari kita sejenak lihat istilah AIDS sendiri apa dan bagaimana sebetulnya AIDS itu. AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang sering kita kenal dengan istilah AIDS
merupakan suatu keadaan manusia yang tidak lagi memiliki sistem
kekebalan tubuh sehingga berbagai macam penyakit dapat menyerang dan
sangat sulit untuk disembuhkan. Hampir semua penderita AIDS berakhir
dengan kematian, karena hingga saat ini masih belum ada obat penawarnya
yang efektif. Oleh karena itu menghindari terjangkitnya penyakit AIDS
adalah tindakan yang terbaik untuk Anda lakukan.
AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus atau istilah yang lebih populer adalah virus HIV.
Gambar Virus HIV
Virus ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV menyebar melalui pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinvensi terhadap orang lain yang belum terinveksi, terutama terdapat pada darah, air mani, cairan vagina, dan cairan mulut mereka yang sudah terinveksi.
Virus HIV muda menular dengan cara hubungan seksual dengan pengidap, transfusi darah yang terkontaminasi virus HIV, ibu hamil terhadap anak yang dikandungnya, pemakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba yang terinveksi alat-alat yang tidak steril. Perlu digaris bawahi Virus HIV tidak akan menular lewat gigitan hewan, pemakaian kamar mandi atau WC, pemakaian alat makan, hidup bersama satu rumah, pergaulan sehari-hari, pemakaian handuk, jabat tangan dan berciuman di luar mulut.
Seseorang yang tertular virus HIV memerlukan waktu beberapa tahun untuk menjadi penderita AIDS. Terdapat tiga tahap perjalanan para terinveksi virus HIV yakni tahap terinveksi, tahap penampakan gejala, dan tahap menderita AIDS. Berikut ini saya akan menunjukkan kepada Anda Cara Pencegahan HIV AIDS :
1.Bahwa bisa berakibat fatal karena akan berpengaruh pada pola seksualitas yang bebas di negara berkembang lebih banyak lagi.
2.Penggunaan jarum tatto yang bebas akan lebih tidak diperhatikan lagi mungkin beranggapan sudah ada penangkalnya .
3.Perilaku seks menyimpang akan sulit terkontrol dan pasti akan ada korban terinfeksi lebih banyak lagi.
Memang kita mensyukuri akan kehadiran penemuan baru tetapi lebih bijak untuk tidak diumumkan ke media karena bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap kita.Tetapi dengan adanya penemuan ini sebaiknya pemerintah juga ikut campur dalam masalah sosial masyarakat yang perlu penanganan yang serius dalam AIDS ini.Perlu dibuatkan rambu rambu aturan yang mengikat dan bisa menguntungkan semua pihak.
AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus atau istilah yang lebih populer adalah virus HIV.
Gambar Virus HIV
Virus ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV menyebar melalui pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinvensi terhadap orang lain yang belum terinveksi, terutama terdapat pada darah, air mani, cairan vagina, dan cairan mulut mereka yang sudah terinveksi.
Virus HIV muda menular dengan cara hubungan seksual dengan pengidap, transfusi darah yang terkontaminasi virus HIV, ibu hamil terhadap anak yang dikandungnya, pemakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba yang terinveksi alat-alat yang tidak steril. Perlu digaris bawahi Virus HIV tidak akan menular lewat gigitan hewan, pemakaian kamar mandi atau WC, pemakaian alat makan, hidup bersama satu rumah, pergaulan sehari-hari, pemakaian handuk, jabat tangan dan berciuman di luar mulut.
Seseorang yang tertular virus HIV memerlukan waktu beberapa tahun untuk menjadi penderita AIDS. Terdapat tiga tahap perjalanan para terinveksi virus HIV yakni tahap terinveksi, tahap penampakan gejala, dan tahap menderita AIDS. Berikut ini saya akan menunjukkan kepada Anda Cara Pencegahan HIV AIDS :
- Pencegahan penularan melalui hubungan seksual. Pastikan untuk tidak berhubungan seks dengan orang yang terinveksi virus HIV. Berganti-ganti pasangan seksual sangat beresiko tinggi mudah tertular virus HIV.
- Pencegahan penularan melalui transfusi darah. Pastikan bahwa darah yang akan di transfusi steril dari kontaminasi virus HIV.
- Pencegahan penularan melalui kehamilan. Ibu yang terinveksi HIV sebaiknya tidak hamil.
- Pencegahan penularan melalui penyalah gunaan obat. Penyalah gunaan narkoba dengan jarum suntik sangat mudah sekali menularkan virus HIV.
- Pencegahan penularan melalui alat tidak steril. Setiap alat yang di gunakan untuk orang banyak yang beresiko membawa virus HIV harus disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan lisol, detol, atau alkohol.
- Pencegahan penularan melalui pola hidup sehat. Orang-orang yang memiliki kebiasaan seks bebas, bertato, pemakaian narkoba dengan jarum termasuk mereka yang beresiko tinggi terkena AIDS. Untuk itu perlu mengubah kebiasaan untuk hidup lebih sehat dan aman.
- Pencegahan penularan melalui pernikahan. Pernikahan dengan orang-orang yang memiliki riwayat pekerjaan atau kebiasaan hidup beresiko tinggi tertular HIV sebaiknya dilakukan tes HIV AIDS.
1.Bahwa bisa berakibat fatal karena akan berpengaruh pada pola seksualitas yang bebas di negara berkembang lebih banyak lagi.
2.Penggunaan jarum tatto yang bebas akan lebih tidak diperhatikan lagi mungkin beranggapan sudah ada penangkalnya .
3.Perilaku seks menyimpang akan sulit terkontrol dan pasti akan ada korban terinfeksi lebih banyak lagi.
Memang kita mensyukuri akan kehadiran penemuan baru tetapi lebih bijak untuk tidak diumumkan ke media karena bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap kita.Tetapi dengan adanya penemuan ini sebaiknya pemerintah juga ikut campur dalam masalah sosial masyarakat yang perlu penanganan yang serius dalam AIDS ini.Perlu dibuatkan rambu rambu aturan yang mengikat dan bisa menguntungkan semua pihak.